Minggu, 25 Desember 2011

Bayi Susu Formula dan Bayi ASI




Sebuah studi Institute of Child Health, London menemukan, bayi yang minum susu formula berisiko mengembangkan penyakit jantung dan obesitas dimasa dewasa sang bayi. 

Menurut para periset Inggris, susu formula dapat menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari, ketika anak mengembangkan nafsu makan besar yang tidak alamiah. Pemberian susu formula yang berlabihan dimasa bayi menyebabkan, paling sedikit 1/5 kasus obesitas dewasa. 

Bayi yang mendapatkan ASI, cenderung membatasi intake (asupan) susu karena mereka harus kerja keras untuk mendapatkannya, sementara bayi susu formula hanya berbaring dan mendapatkan apa yang dia inginkan. Bahaya mendapatkan lebih dari yang diperlukan adalah membangun nafsu makan dikemudian hari. Saat terekspos makanan tinggi protein, tinggi lemak, bayi susu formula berkemungkinan lebih besar terkena obesitas. Temuan ini mendukung pemberian ASI karena bayi yang minum ASI, berkemungkinan lebih kecil minum secara berlebihan.






Banyak sekali manfaat Air Susu Ibu (ASI) untuk tumbuh kembang seorang bayi. Baru-baru ini para ilmuwan di Oxford, Inggris menemukan bahwa salah satu manfaat pemberian ASI selama 4 bulan atau lebih bisa mengurangi masalah perilaku buruk “behavioral problem” ketika bayi beranjak dewasa.

Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 10.000 ibu dan bayinya. Hasilnya hanya 6% dari anak-anak yang dibesarkan dengan ASI, tumbuh dengan beberapa “behavioral problems” , sedangkan 15% pada anak-anak yang dibesarkan dengan susu formula. Para peneliti juga menyimpulkan bahwa resiko anak-anak yang dibesarkan dengan susu formula akan berperilaku buruk atau “behavioral problems” hingga mencapai 30%.

ASI mengandung banyak nutrisi dan lemak essensial (essential fatty acid), growth factors, dan hormon yang dapat membentuk otak dan sistem saraf pada bayi yang membentuk pola pikir, IQ, EQ, dan perilaku (behaviour). Pemberian ASI pada bayi juga membuat hubungan interaksi antara ibu dan bayi lebih erat dan berdampak positif bagi perkembangan tumbuh kembang anak. 





Sumber :
Majalah Aura, Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar