Sabtu, 12 Oktober 2013

Storyboard Telematika


Nama   :   Diah Ayu Lestari
NPM   :   11110946




Nama Dosen   :   Rifki Amalia
Mata Kuliah   :   Pengantar Telematika









Jumat, 11 Oktober 2013

Wireless dan Terminal

Sumber :
http://wireless3.wordpress.com/
Materi Kuliah - Pengantar Informatikas



Nama   :   Diah Ayu Lestari
NPM   :   11110946



Nama Dosen   :   Rifki Amalia
Mata Kuliah   :   Pengantar Telematika








Wireless atau  disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.

Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan.

Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel2 ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel.

Wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat, secara kasat mata dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemakaian telepon sellular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet contohnya :

  • Infrared (IR)
  • Wireless wide area network (bluetooth)
  • Radio Frequency (RF)
  • Wireless personal area network /telepon seluler (GSM/CDMA) 
  • Wireless lan (802.11)





Alat input adalah alat yang digunakan untuk menerima input. Input adalah energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem. Dalam sistem komputer, input dapat berupa :

Signal Input, yaitu data yang dimasukkan ke sistem komputer
Maintenance Input, yaitu program yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan



Beberapa alat input mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai alat input sendiri dan sebagai alat output untuk menampilkan hasil. Alat input/output demikian disebut dengan terminal.


Bila terminal dihubungkan dengan pusat komputer yang letaknya jauh dari terminal melalui alat komunikasi, maka disebut dengan Remote Job Entry Terminal (RJE Terminal)



Terminal dapat digolongkan menjadi :

1.      Non Intelligent Terminal (Dumb Terminal)

Terbatas hanya berfungsi sebagai alat pemasukan input dan menampilkan output saja. Terminal seperti ini tidak bisa diprogram karena tidak mempunyai processor

2.      Smart Terminal

Mempunyai suatu microprocessor dan beberapa internal memory di dalamnya. Input yang sudah dimasukkan dapat dikoreksi kembali. Smart terminal tidak dapat diprogram oleh pemakai komputer

3.      Intelligent Terminal

Disebut juga dengan nama logic terminal karena dapat diprogram oleh pemakai komputer. Intelligent terminal juga mempunyai microprocessor dan internal memory di dalamnya. Input dapat dimasukkan dan dapat dikoreksi serta dikirimkan ke pusat komputer bila dihubungkan dengan pusat komputer untuk diproses.


Intelligent terminal biasanya digunakan untuk sistem komputer yang berbentuk jaringan kerja (network), yaitu beberapa terminal di hubungkan ke pusat komputer yang berupa CPU yang lebih besar.Inteligent terminal biasanya terdiri dari keyboard, visual display, internal memory dan simpanan luar berupa mini disk.



Layanan Telematika

Sumber :
http://www.scribd.com/



Nama   :   Diah Ayu Lestari
NPM   :   11110946


Nama Dosen   :   Rifki Amalia
Mata Kuliah   :   Pengantar Telematika







 Macam-Macam Layanan Telematika


1. Layanan Keamanan



Layanan telemaatika juga dimanfaatkan pada sektor-sektor keamanan seperti yang sudahdijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanankeamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan ataulaporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telahdilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim memiliki websitedi http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kinimasih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan BadanReserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website inidan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalammemantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupunlaporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata,tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) dimasyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisianmelalui email atau website . Semoga saja daerah-daerah lainnya yang tersebar diseluruhIndonesia dapat memanfaatkan teknologi telematika seperti halnya Polda Jatim agar terciptanyanegara Indonesia yang aman serta disiplin. 


Indonesia perlu menciptakan suatu lingkunganlegislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik,tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dankeamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi. Di samping itu, diperlukan pulapenyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI,perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, danpenyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel,serta selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dankejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.




2. Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness



Merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunanaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai prefensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut albrecht schimidt, yaitu:

  • The Acquisition of context

Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh: pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

  • The Abstraction and Understanding of Context

Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

  • Application Behaviour Based on The Recognized Context

Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.




3. Layanan Perbaikan Sumber



Telematika untuk mempersatukan bangsa dan memberdayakan rakyat Indonesia pada saat ini tengah dalam masa transisi menuju negara demokrasi. Dengan sistempemerintahan yang terdesentralisasi dalam negara kesatuan dan persatuan bangsa yang kukuh.Untuk mempercepat proses demokrasi dalam kesatuan dan persatuan tersebut, Indonesia harusmampu mendayagunakan potensi teknologi telematika untuk keperluan :



  • Meniadakan hambatan pertukaran informasi antar masyarakat dan antar wilayah negara,karena hanya dengan demikian berbagai bentuk kesenjangan yang mengancam kesatuanbangsa dapat teratasi secara bertahap.
  • Memberikan kesempatan yang sama serta meningkatkan ketersediaan informasi danpelayanan publik yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, serta memperluas jangkauannya agar dapat mencapai seluruh wilayahnegara.
  • Memperbesar kesempatan bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang karenadengan teknologi telematika mampu memanfaatkan pasar yang lebih luas.
  • Meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kemampuan inovasi dalam sektor produksi,serta memperlancar rantai distribusi,agar daya saing ekonomi nasional dalam persainganglobal dapat diperkuat.
  • Meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi pelayanan publik, sertamemperlancar interaksi antar lembaga-lembaga pemerintah, baik pada tingkatpusat maupun daerah, sebagai landasan untuk membentuk kepemerintahan yangefektif, bersih,dan berorientasi pada kepentingan rakyat.