Minggu, 20 Februari 2011

BAB 3 - Manusia & Penderitaan


Nama Dosen   :   Ninuk Sekarsari
Mata Kuliah   :   Ilmu Budaya Dasar

Nama   :     Diah Ayu Lestari
NPM      :    11110946
Kelas    :     1 KA 33



  • Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari bahasa sansekerta, dhra yang berarti menahan atau menanggung. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa indonesia derita artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Penderitan termasuk realitas dunia dan manusia. Itenitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya itensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bengkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
  • Siksaan  
Penderitaan biasanya disebabkan oleh siksaan, Siksaan biasa dirasakan pada badah atau jasmani, dan juga dapat berupa siksaan jiwa atau rohani. 
Masalah siksaan jiwa atau rohani (psikis) yang akan diuraikan dalam Ilmu Budaya Dasar, antara lain :
  • Kebimbangan 
Kebimbangan pasti akan dialami ketika seseorang dihadapkan oleh dua pilihan yang penting yang ia tidak dapat menentukan pilihan yang mana yang akan diambil.
  • Kesepian 
Kesepian dialami seseorang berupa rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, hal ini akan terus ia rasakan walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Ini yang perlu dianalisa pertama kali. Perbedaan antara kesepian dengan kesendirian. Kesepian itu perasaan sepi. Sendirian itu ketika seseorang dalam keadaan sendiri. Kesepian bisa berarti seperti “ayam kelaparan di lumbung padi”. Banyak orang di sekitarnya tetapi tetap merasa sepi. Sedangkan sendirian dalam keadaan sendiri, tetapi tidak merasa sepi.
  •  Ketakutan
Ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu.   Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti.  
  • Kekalutan Mental 
Secara sederhana, kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan/psikis akibat ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi persoalan hidup yang harus dijalaninya. Sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental  yaitu : 
  • Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
  • Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
  • Pemahaman yang salah sehingga memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial (overacting) dan juga sebaliknya terlalu rendah diri (underacting). 
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
  • Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
  • Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
  •  Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmana maupun rohani
  •  Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
  •  Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
  • Penderitaan & Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderiataan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusai itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yg mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan tersebut.


  • Studi Kasus 

VIVAnews - Kematian Jang Ja Yeon sangat menyita perhatian publik Korea Selatan. Maklum saja, artis cantik ini adalah pendatang baru di dunia panggung hiburan negeri Ginseng tersebut. Jang Ja Yeon ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya. Tewasnya Jang Ja Yeon itu menjadi pembicaraan bukan karena kematiannya saja yang sangat mengenaskan. Dia juga membawa beberapa nama orang penting dalam bisnis hiburan negara tersebut yang bertanggung jawab atas keputusannya mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.

Jang Ja Yeon menulis alasannya bunuh diri karena adanya eksploitasi dan juga pelecehan seksual yang dialaminya selama berkarir di dunia hiburan negara tersebut.

Dalam tujuh catatan yang dibuat artis yang bermain di serial 'Boys Before Flowers' sebelum dia menghembuskan napas terakhirnya, menceritakan betapa kejamnya dunia hiburan tanah air. Dia diduga dipaksa menjadi budak seks untuk orang-orang kaya di sana demi memuluskan karirnya sebagai artis.

Jang Ja Yeon dikenal setelah kemunculannya sebagai bintang iklan televisi. Pada saat artis cantik itu meninggal dia sebenarnya sedang menunggu rilis dua filmnya. Hampir tujuh juta fans yang membuka websitenya setelah dua hari artis cantik itu meninggal pada 7 Maret 2009 lalu.

  • Opini
Menurut saya pribadi, perasaan yang mampu menjadikan kita manusia yang bahagia adalah perasaan selalu berbaik sangka terhadap Allah SWT. Karena Allah SWT sayang terhadap hambanya, kita diuji untuk dinaikkan derajat kita, apabila kita bersabar & bertawakal kepada Allah SWT.
Karena sebaik-baiknya manusia, kita tidak boleh berharap pada manusia, selain pada Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”  
(Al-Baqarah:155)

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” 
(Al-Baqarah:153)
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.”  
(Muhammad:31) 

Dalam kasus Jang Ja Yeon diatas, orang-orang terdekatnyalah yang seharusnya selalu memperhatikannya. Dan memberi nasihat kepadanya atas tindakan yang dilakukannya,  yang seharusnya ia bekerja dijalan yang baik. Biarlah bekerja dengan hasil yang seadanya, tetapi hati kita selalu tentram kerenanya.

Jelas Jang Ja Yeon tidak bahagia akan pekerjaannya. Seharusnya orang-orang terdekatnya, terutama keluarga mampu membaca ketidakbahagiaannya ini. Sehingga depresi yang dialaminya tak akan terjadi. Sudah pasti yang memperburuk keadaan Jang Ja Yeon adalah perasaan kesepian. Lagi-lagi orang terdekatnyalah yang seharusnya selalu ada menemaninya.

Peristiwa yang menimpa Jang Ja Yeon ini, hendaknya dijadikan pelajaran untuk para keluarga, untuk saling memperhatikan, menyayangi, dan melindungi keluarganya. Begitu juga dengan pertemanan & persahabatan, hendaknya sesama teman/sahabat saling memperhatikan, menyayangi, dan melindungi.

Jika orang-orang terdekat saling mendukung seperti ini, tentu kita akan selalu bahagia & tidak kesepian. Kita juga punya fikiran & hati yang cerah karena berbahagia, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam hidup kita.

Namun, kita juga harus berhati-hati dalam memilih teman/sahabat. Jangan sampai kita berteman/bersahabat dengan orang-orang yang tidak baik. Tentu, sedikit banyak kita akan terpengaruh. Berteman & bersahabatlah dengan orang-orang yang baik.
Karena ada pepatah seperti ini,
"Jika kita berteman dengan penjual ikan, kita juga akan berbau amis. Namun, jika kita berteman dengan penjual parfum, kita akan berbau wangi."

Utamanya kita harus dekat dengan Allah SWT. Karena orang-orang yang beriman akan mengambil keputusan yang baik untuk hidupnya, karena ia tahu apa-apa saja yang diridhoi Allah SWT. InsyaAllah kita akan selalu sabar & merasa bersyukur atas semua rahmat Allah SWT kepada kita. Jika kita diuji oleh Allah SWT, hendaknyalah kita bersabar & bertawakal.






Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar