Nama : Diah Ayu Lestari
NPM : 11110946
Kelas : 2 KA 24
Nama Dosen : Martani
Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum 2
Sistem
perekonomian adalah sistem
yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya, baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah, bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu
boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua
faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di
antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan
dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan
hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi.
Sementara pada perekonomian
pasar (market economic),
pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa
melalui penawaran dan permintaan.
- Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
diterapkan oleh masyarakat tradisional
secara turun
temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan,
dan kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang
produksi, biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh
karena itu, sistem ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi
bisa menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri dari sistem ekonomi
tradisional adalah :
- Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
- Hanya sedikit menggunakan modal.
- Pertukaran dilakukan dengan
sistem barter (barang dengan barang).
- Belum mengenal pembagian kerja.
- Masih terikat tradisi.
- Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Sistem ekonomi
tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut :
- Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
- Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
- Tidak individualistis.
Kelemahan dari sistem
ekonomi tradisional adalah :
- Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
- Mutu barang hasil produksi masih rendah.
Saat ini sudah tidak ada
lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah
pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan dalam kehidupan
sehari - hari.
- Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
Sistem ekonomi pasar
adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari
produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sistem ini sesuai dengan
ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes
of the Wealth of Nations.”
Sistem ekonomi liberal tersebut mempunyai
kaitannya dengan "kebebasan alami" yang dipahami oleh tokoh-tokoh
ekonomi liberal klasik tersebut. Meskipun demikian, Smith tidak pernah
menggunakan paham tersebut.
Konsep dari ekonomi liberal ialah bergerak kearah
suatu sistem ekonomi pasar bebas dan sistem berpaham perdagangan bebas. Dalam sistem ekonomi ini
ada beberapa asumsi yang mesti di penuhi agar sistem ini dapat berjalan
seimbang.
Asumsi – asumsi itu sebagai berikut :
- Jumlah pengusaha banyak
- Peluang berusaha sangat luas
- Informasi untuk berusaha sangat terbuka artinya tidak ada yang di tutup-tutupi jadi semua produsen maupun konsumen mengetahui tentang apa-apa yang terjadi dalam pasar.
Dalam sistem ini dikenal
dengan adanya pasar bebas atau yang paling terkenal adalah pasar persaingan
sempurna, maka dari itu asumsi- asumsi di atas sangat perlu di penuhi agar
teciptanya suatu perekonomian yang stabil. Namun, pada kenyataannyaasumsi-asumsi
itu tidak terpenuhi, sehingga banyak menimbulkan kesenjangan-kesenjangan
diantara masyarakat. Kalau dilihat sepintas sistem perekonomian ini sangat
sempurna untuk di terapkan dalam suatu negara, karena sudah ada contoh yang
jelas dari negara-negara barat yang telah jelas berhasil dan maju dalam hal
perekonomiannya, tetapi di balik itu semua ternyata ada suatu kelemahan yang
paling mendasar, yaitu tentang persaingan itu sendiri dimana dalam system
perekonomian liberal ini, adanya persaingan bebas yang cenderung mengarah pada
pembunuhan usaha apabila tidak bisa bersaing.
Ciri dari sistem ekonomi
pasar adalah :
- Setiap orang bebas memiliki
barang, termasuk barang modal.
- Setiap orang bebas
menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
- Aktivitas ekonomi ditujukan
untuk memperoleh laba.
- Semua aktivitas ekonomi
dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta).
- Pemerintah tidak melakukan
intervensi dalam pasar.
- Persaingan dilakukan secara
bebas.
- Peranan modal sangat vital.
Kelebihan dari sistem
ekonomi antara lain :
- Menumbuhkan inisiatif dan
kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
- Setiap individu bebas memiliki
sumber-sumber produksi.
- Munculnya persaingan untuk maju.
- Barang yang dihasilkan bermutu
tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar.
- Efisiensi dan efektivitas
tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba.
Kelemahan dari sistem
ekonomi antara lain :
- Sulitnya melakukan pemerataan
pendapatan.
- Cenderung terjadi eksploitasi
kaum buruh oleh para pemilik modal.
- Munculnya monopoli yang dapat
merugikan masyarakat.
- Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu.
- Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem ekonomi komando
adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh
dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang
dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang
tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi. Sehingga
dalam sistem ekonomi komando ini, pemerintah akan lebih mudah mngendalikan
inflasi, masalah pengangguran, serta masalah ekonomi lainnya.
Dalam sistem ekonomi
komando ini pemerintah menguasai semua alat dan sumber-sumber daya sehingga hak
milik perorangan tidak diakui. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat
berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian karena semua kebijakan
perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah. Sehingga bisa dibilang bahwa
kelemahan dari sistem ekonomi komando ini adalah matinya inisiatif idividu
untuk maju, karena sering terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat, sehingga
masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih serta mengolah sumber daya.
Dalam sistem ekonomi
komando ini peran individu diatur sepenuhnya oleh pemerintah sehingga peranan
perencanaan ekonomi oleh negara dalam mengatur perekonomian sangat lah penting.
Peranan pasar sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi digantikan oleh cara
pengesahan atau rationing karena penguasaan aset ekonomi merupakan kepemilikan
bersama dalam sistem ekonomi komando ini. Sehingga pemerintah dapat
dengan mudah mengawasi kegiatan perrkonomian yang ada serta memudahkan negara
dapat bertanggung jawab secara penuh terhadap kegiatan perekonomian sehingga
pemerataan pendapatan antar lapisan masyarakat dapat terjamin.
Sistem ekonomi komando cenderung diterapkan di negara-negara yang menganut
ideologi komunis atau sosialis. Walaupun dalam kenyataannya tidak ada satu
negara pun di dunia ini yang menganut dan melaksanakan sistem ekonomi komando
secara murni. Contoh dari negara-negara yang menganut sistem ekonomi komando
ini adalah Kuba, Uni Sofyet, negara-negara Eropa Timur sebelum era 1990-an dan
China pada masa pemerintahan Mao Zedong.
Ciri dari sistem ekonomi
terpusat adalah :
- Semua alat dan sumber-sumber
daya dikuasai pemerintah.
- Hak milik perorangan tidak
diakui.
- Tidak ada individu atau
kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian.
- Kebijakan perekonomian diatur
sepenuhnya oleh pemerintah.
Kelebihan dari sistem
ekonomi terpusat adalah :
- Pemerintah lebih mudah
mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya.
- Pasar barang dalam negeri
berjalan lancar.
- Pemerintah dapat turut campur
dalam hal pembentukan harga.
- Relatif mudah melakukan
distribusi pendapatan.
- Jarang terjadi krisis ekonomi.
Kelemahan dari sistem
ekonomi terpusat adalah :
- Mematikan inisiatif individu
untuk maju.
- Sering terjadi monopoli yang
merugikan masyarakat.
- Masyarakat tidak memiliki
kebebasan dalam memilih sumber daya.
- Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran
merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta
saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi
campuran adalah :
- Merupakan gabungan dari sistem
ekonomi pasar dan terpusat.
- Barang modal dan sumber daya
yang vital dikuasai oleh pemerintah.
- Pemerintah dapat melakukan
intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter,
membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
- Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
Kelebihan sistem ekonomi
campuran :
- Kebebasan berusaha.
- Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas.
- Lebih mementingkan umum dari pada pribadi.
Kelemahan sistem
ekonomi campuran :
- Beban pemerintah berat dari pada beban swasta.
- Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan.
Penerapan sistem ekonomi
campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan
komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara-negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia.
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara-negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia.
Dalam
ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang
saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan
kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan,
penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Permintaan
adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
penawaran :
- Harga barang itu sendiri.
- Harga sumber produksi.
- Tingkat produksi.
- Ekspektasi/perkiraan.
Sedangkan
pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada
suatu harga dan waktu tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
permintaan :
- Harga barang itu sendiri.
- Harga barang lain yang berkaitan.
- Tingkat pendapatan.
- Selera konsumen.
- Ekspektasi/perkiraan.
Contoh
permintaan adalah di pasar yang bertindak sebagai permintaan
adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi
antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada
harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
Hukum Permintaan & Hukum Penawaran
Jika semua asumsi
diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau
pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah
maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena
semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada.
Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena
uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan
mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang
didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli
akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah
hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara
tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah
barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta
meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi :
“Semakin turun tingkat
harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya
semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
diminta.”
Pada hukum permintaan
berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika
keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi
harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah
harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang
disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum
penawaran berbunyi :
“Semakin tingi harga,
semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan
berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah
(ceteris paribus).
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada faktor-faktor lain
yang memengaruhi permintaan. Namun, faktor-faktor selain harga pengaruhnya
tidak sekuat faktor harga. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan.
A. Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
B. Harga Barang
Subtitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
C. Harga Barang
Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
D. Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp 200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp 400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp 200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp 400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
E. Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
F. Intensitas Kebutuhan
Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp 25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp 15.000,00.
G. Perkiraan Harga di
Masa Depan
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp 25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp 15.000,00.
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung
menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin
mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka
konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan
kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU
(Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang
lebih banyak.
H. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Penawaran dan produksi
mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat
kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
A. Harga Barang itu
Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp 1.500,00 menjadi Rp 2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp 1.500,00 menjadi Rp 2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
B. Harga Barang
Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
C. Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
D. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp 4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp 7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp 3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp 7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp 4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp 7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp 3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp 7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
E. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
F. Perkiraan Harga di
Masa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
http://otobiazza.blogspot.com/2011/11/macam-macam-sistem-ekonomi-menurut.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan
http://jausaja.wordpress.com/2011/04/10/hukum-permintaan-dan-penawaran/
http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB17._PERMINTAAN_DAN_PENAWARAN_SERTA_TERBENTUKNYA_HARGA_PASAR
http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan
http://jausaja.wordpress.com/2011/04/10/hukum-permintaan-dan-penawaran/
http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB17._PERMINTAAN_DAN_PENAWARAN_SERTA_TERBENTUKNYA_HARGA_PASAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar