Minggu, 26 Mei 2013

Daun Yang Jatuh, Tak Pernah Membenci Angin






The falling leaf doesn’t hate the wind, sebuah kalimat anonymous yang dipopulerkan dalam film Jepang Zatoichi, telah menjadi inspirasi atas lahirnya judul novel karangan Tere-Liye. Novel ini diterbitkan pertama kali oleh Gramedia Pustaka Utama pada bulan Juni 2010.


“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.

Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.

Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”

- Tere Liye, Daun yang jatuh, tak pernah membenci angin-




Hati itu sejatinya seperti sebuah wadah. Jika hatimu lapang seperti lautan, maka satu bejana 'tinta' tak akan mampu mengeruhkan hatimu. Namun, jika hatimu hanya seluas kolam, maka satu bejana 'tinta' pasti akan mengeruhkan hatimu.

Kebaikan pada kenyataannya seperti menanam padi. Saat menanam padi, akan ada saja 'rumput liar' yang ikut tumbuh. Namun, saat menanam 'rumput liar', tak mungkin akan tumbuh padi.

Seperti itulah kebaikan. Akan ada saja cobaan yang menerpa. Itulah hidup di dunia. Cobaan itu untuk meninggikan derajat, jika mau mengambil hikmah dan menjadi lebih baik. Namun, cobaan hanya akan menenggelamkan dalam dosa, jika tidak mengambil hikmah dan berusaha menjadi lebih baik.

Namun, jangan pernah berputus asa. Kebaikan akan selalu Allah balas dengan kebaikan. Karena jika berharap kepada manusia, kita pasti akan kecewa. Berharaplah hanya kepada Allah, Allah lah harapan, Allah lah cahaya, Allah lah cinta itu sendiri. Karena sejatinya, tak ada manusia yang dapat dipercaya sepenuhnya, kecuali Rasulullah. Karena Beliau berkata & bertindak berdasarkan wahyu Allah. 
 
Tapi jangan pernah menanam keburukan, karena cepat atau lambat, keburukan akan menghancurkan diri dan orang lain. Dan jangan pernah berbohong, karena berbohong adalah awal semua keburukan. Karena pasti untuk berlaku buruk, seseorang haruslah berbohong. 




Jangan pernah membenci angin yang menerbangkanmu dari tangkai daunmu. 

Karena dimana pun daun terjatuh, ia dapat menjadi pupuk.

Jadilah pupuk untuk kehidupanmu selanjutnya. 

Menumbuhkan daun-daun baru yang indah. 

Memberikan manfaat, dan menjadi dirimu yang baru. 

Menjadi pohon yang baru. 

-Diah-






Sumber :